Kalurahan Nglegi

SIDA_SAMEKTA Nglegi. Suatu kehormatan bagi petani porang, khususnya wilayah Kalurahan Nglegi Kapanewon Patuk Kabupaten Gunungkidul, karena di kunjungi langsung oleh Ir. Sugeng Purwanto, SP, MMA, Kepala DPKP (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan) Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa, 5 Oktober 2021

Hadir pada kesempatan kunjungan tersebut Ir. Sugeng Purwanto, SP, MMA, didampingi Andi Nawa, SP, MP (Kabid Tanaman Pangan) DPKP DIY, Anita Windrati, SP, MMA, Teguh SP, Suci Putranti, SP. Kemudian dari tingkat Kabupaten, hadir Ir. Raharjo Yuwono, MM (Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupetan Gunungkidul, Joko Haryanto, STP (Koordinator BPP Patuk), Mei Rini, SP (Petugas Data dan Penyuluh BPP Patuk), Nurokhim SP (Penyuluh Pertanian Kalurahan Nglegi).

Hadir pula dari Perkumpulan Petani Penggiat Porang Nusantara (P3N) Daerah Pimpinan Cabang (DPC) Gunungkidul: Tukiran (Ketua DPC P3N Gunungkidul), Suyadi, S.Pd (Pengawas Koperasi Produsen Porang Gunungkidul), Sagimanta (Bendahara P3N DPC Gunungkidul), Suroyo, S.Sos.I (Sekretaris P3N DPC Gunungkidul), juga hadir perwakilan pengurus DPAC P3N Patuk: Tumijan, Jumarsono, Sidik dan Rochim.

Kunjungan ini langsung ke lahan ketua DPAC Patuk, Suroyo, S.Sos.I, lokasi lahan porang di petak tegal padukuhan Klepu, perbatasan dengan tanah hutan kayu putih. Saya pilihkan untuk lahan kunjungan disini, agar bapak Kepala DPKP DIY dan semua tamu yang hadir dapat melihat bagaimana saya olah lahan tidur, yang selama ini tidak produktif menjadi lahan subur, gembur dan saya tanami dengan porang, pisang dan beberapa macam tanaman kayu, papar Suroyo saat menjawab pertanyaan pengunjung lahan.

Ir. Sugeng Purwanto, SP, MMA sangat bangga karena melihat lahan yang sangat bagus cara pengolahannya dan kaget ternyata sudah banyak petani porang di wilayah Gunugkidul, saya baru tahu hari ini setelah bertemu pengurus DPC P3N Gunungkidul. Saya sangat percaya petani porang di bawah asuhan P3N Gunungkidul dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakatnya, karena tanaman porang saat ini menjadi komoditi export nasional, sesuai pesan bapak Presiden Joko Widodo, papar Kadis DPKP DIY saat memberikan sambutan langsung di lahan Suroyo, Klepu Nglegi Patuk.

Acara penanaman porang dilakukan langsung oleh Kadis DPKP DIY diikuti jajarannya, dengan menanam bibit polibag umur 2 bulan dari katak di lahan Suroyo, petak lahan tegal di Padukuhan Klepu, perbatasan dengan tanah hutan kayu putih.

Suroyo menjelaskan saat ini telah menanam porang sekitar 40.000 batang dengan luas lahan sekitar 1 Ha, terbagi dalam 4 lokasi. Dari 40.000 batang porang yang sudah saya tanam, berupa umbi mini sekitar 6.000 biji, katak sekiat 32.000 biji dan 2.000 biji bunga/spora. Target panen tahun 2023, dari 40.000 bibit, harapan dapt menghasilkan berat umbi rata rata 3 kg, jika saat ini harga umbi produksi 6.500, maka target panen 120 ton x 6.500 = 780.000.000, itu baru kalkulasi rupiah dari panen umbi. Kalau kataknya saya anggap hanya bonus saja, sebagai ganti modal biaya tanam, tegasnya.

Maka, kami berharap ada kepastian harga pasar yang menguntungkan dan melindungi para petani, khususnya porang, papar Tukiran saat memberikan sambutan dan penjelasan perkembangan pertanian dan budidaya porang di DPC P3N Gunungkidul. Saat ini jumlah petani porang di Gunungkidul sudah mencapai 2.000 petani, 80% petaninya adalah anak muda. Luas lahan porang mencapai 400 Ha lebih, sebagian besar di tanah lahan tidur, pegunungan, hutan rakyat dan tanah sewa. Organisasi DPC P3N Gunungkidul telah berdiri sejak tahun 2019 dan saat ini telah resmi berbadan hukum. Kami juga sudah pendirikan Koperasi Produsen Petani Porang Gunungkidul (KP3G) secara resmi didirikan pada bulan April 2020 dan sudah berbadan hukum, saat ini DPC P3N Gunungkidul telah terbentuk struktur organisasi DPAC P3N di 18 Kapanewon, penjelasan Tukiran.

Kami berharap para petani porang diakui keberadaanya oleh pemerintah dan dilindungi kesejahteraannya dengan memastikan harga pasar yang menguntungkan petani. Untuk menjamin pasar porang, kami berharap dapat di dirikan pabrik pengolahan porang di Gunungkidul, karena P3N Siap suply umbi 200 ton perhari, imbuh Tukiran.

Ir. Sugeng Purwanto, SP, MMA menyambut baik harapan Tukiran, Ketua DPC P3N Gunungkidul tersebut, dan meminta para petani porang untuk bersama sama penyuluh petani agar mendaftarkan secara resmi menjadi kelompok tani, dan harus mendapat nomor regester kelompok sehingga dapat mengakses program-program pemerintah. Semoga apa yang diharapkan para petani porang dapat kita wujudkan, ungkap Kadis DPKP DIY. Yang penting kalian terus melakukan budidaya porang sebaik-baiknya, tetapi jangan sampai menggangu lahan yang sudah produktif, agar ketahanan pangan kita tetap terjaga, imbuhnya. Saya sangat terkejut, ternyata hasil panen porang sangat menggiurkan angkanya, ini perlu menjadi kajian yang serius bagi kami, suatu saat akan kami undang P3N Gunungkidul ke Propinsi untuk diskusi lebih jauh, kita bahas bagaimana baiknya kedepan, akan kami sampaikan ke Pusat agar semua harapan petani dapat terwujud. (Yoyo)